http://dpcgranatpacitan.blogspot.com BEBASKAN DARI NARKOBA ....!!!!!!! http://dpcgranatpacitan.blogspot.com BEBASKAN DARI NARKOBA ....!!!!!!!

Minggu, 14 Maret 2010

Pemakai Narkoba Jarum Suntik Meningkat

Radar Madiun ( 13/3), Jumlah pengguna narkoba dengan jarum suntik ditengarai meningkat. Data yang dihimpun Yayasan Bambu Nusantara Madiun menyebutkan, total pengguna intravenour drugs user ( IDU ) hingga akhir Desember 2009 di Kabupaten maupun Kota Madiun mencapai 799 orang. Jumlah itu diprediksi terus bertambah setiap bulannya. Yakni, di kisaran 10-15 pengguna baru.
Menurut salah satu pengurus yayasan tersebut yakni direktur utama Sdri. Titik Sugiati mengatakan, bahwa 60 persen dari total pengguna IDU adalah kalangan remaja. Sedangkan 40 persen sisanya adalah pengguna usia 18 tahun keatas. Disebabkan oleh letak kota Madiun yang strategis dan berkembang pesat, memicu bertaqmbahnya pengguna baru. Kita tidak bisa mencegah kedatangan pengguna IDU dari luar kota seperti Surabaya dan lain-lain ke Madiun.
Meski demikian, berbagai upaya telah dilakukan Yayasan Bambu Nusantara sebagai pelopor penegakan dan pencegahan narkoba dan sebagai LSM yang bergerak dibidang pemberantasan narkoba. Yaitu penekanan kepada penguna untuk menggunakan jarum steril serta tanpa penggunaan bergantian.
Selain itu juga yayasan yang bergerak dibidang kesehatan itu juga menawarkan jarum steril bagi pengguna. Layanan itu disediakan dengan prosedur tertentu. Mereka (pengguna IDU) harus menunjukkan identitas lengkap saat menerima jarum suntik steril. Selain itu, para pengguna ini dipantau dan didampingi keberadaan serta intensitas penggunaannya. Sehingga diharapkan dapat perlahan-lahan menghentikan penggunaan narkoba.
Namun sejumlah kendala masih dirasakan pengguna IDU dari adanya program pemberian jarum gratis. Mereka menghawatirkan jika mereka datang ke berbagai tempat yang menyediakan jarum suntik gratis akan dijadikan suatu jebakan atau target operasi (TO) pihak berwajib. Program yang diberikan yayasan tersebut juga diterapkan oleh beberapa pihak puskesmas yang ada di wilayah Madiun. Mengingat tingginya pemakai IDU. Namun dari itu semua pengguna masih enggan dan ragu seperti yang terjadi pada program jarum suntik gratis yang digagas pihak yayasan. Mereka berpendapat bahwa, program serupa juga telah dilaksanakan dion Surabaya. Akan tetapi ujung-ujungnya mereka malah menjadi sasaran polisi. Seperti itulah yang dikhawatirkan pengguna karena sebagian besar dari mereka adalah pendatang yang lebih dfahulu tahu mengenai program – program penanggulangan narkoba. Dari ketatnya identifikasi terutama berawal dari regestrasi pengguna yang akan menerima jarum suntik secara gratis padahal mereka sangat tidak terbuka alias tertutup mengenai identitas mereka. Serta minimnya rasa percaya dan kekhawatiran dibenak pengguna IDU menyebabkan program ini kurang efektif. Buktinya masih banyak pemnakai narkoba yang mendatangi berbagai yayasan yang sekedar untuk sharing mengenai sollusi penghentian penggunaan narkoba. Bukan kepada pihak kesehatan tetapi malah ke yayasan. Karena mereka beranggapan lebih baik ke yayasan atau panti dari pada ke rumah sakit, lebih baik mati perlahan di rehabilitasi dari pada mati di penjara.
Maka dari itu perlunya program dan pendampingan yuang dilakukan yayasan perlu didukung oleh pemerintah. Bukan itu saja hendaknya LSM, kepolisian dan Dinas Kesehatan duduk bersama membicaran program penangulangan serta pencegahan dan rekonsiliasi.

1 komentar:

FORUM KOMENTAR