http://www.granatpacitan.blogspot.com/
Indonesia adalah negara yang rawan HIV / AIDS, penyakit karena HIV / AIDS ditularkan melalui cairan tubuh manusia (darah, air mani, dan cairan vagina) yang mengandung Human Immunodeficiency Virus (HIV). Penyakit ini sulit disembuhkan, meskipun telah ditemukan obatnys, namun harganya mahal. Virus HIV merusak sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan kematian.
Menurut penelitian, 80% pengguna narkoba dengan jarum suntik mengidap hepatitis B atau C, dan 40-50% mengidap HIV/AIDS. Penyakit hepatitis B dan C adalah radang hati karena virus, yang mudah menjadi kronis dan menjadi penyebab kanker serta kematian.
Hal-hal yang menyebabkan Indonesia rawan penularan HIV, antara lain, adalah sebagai berikut:
a. Bandara internasional, pelabuhan laut yang banyak, dan jaringan jalan raya yang luas, sebagai pintu masuk dan tempat penyebaran penularan HIV;
b. Mudahnya lalulintas penduduk dengan perbatasan antara negara-negara tetangga yang mempunyai tingkat penyakit HIV / AIDS tinggi;
c. Banyaknya kelompok berisiko tinggi (pecandu narkoba, wanita/pria tuna susila, dan homoseks) yang dapat menularkan kepada orang lain termasuk keluarganya;
d. Kecenderungan perilaku seks bebas.
Untuk dapat berada dalam tubuh manusia, HIV harus masuk langsung ke aliran darah orang yang bersangkutan. Diluar tubuh manusia, HIV sangat cepat mati. HIV mudah mati oleh air panas, sabunn dan bahan pencuci hama lain.
Karena HIV cepat mati diluar tubuh atau jaringan tubuh manusia, HIV tidak menular lewat udara seperti virus lain, misalnya, influenza. Dalam tubuh manusia, HIV hanya bersarang pada sel darah putih tertentu, yang disebut sel T4 yang terdapat pada cairan-cairan tubuh. Oleh karena itu, HIV dapat ditemukan terutama dalam cairan-cairan tubuh, yaitu darah, air mani (semen), dan cairan vagina. Penularan terjadi lewat salah satu atau lebih cairan tubuh itu dan masuk kealiran darah seseorang.
Orang mengidap HIV dalam tubuhnya disebut HIV positif. Ia belum menunjukkan gejala apapun, sehingga secara fisik tidak beda dengan orang lain yang sehat. Namun, ia mempunyai potensi sebagai sumber penularan, artinya dapat menularkan virus itu kepada orang lain.
Untuk mengetahui apakah seseorang terpapar HIV dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan mengambil sampel darahnya. Akan tetapi, hal itu baru dapat dilakukan paling sedikit tiga bulan setelah orang itu terpapar HIV sehingga besar kemun gkinan selama masa itu ia telah menularkannya kepada orang lain.
Setelah 5-10 tahun tertular HIV, penderita mulai menunjukkan gejala bermacam-macam penyakit yang muncul karena rendahnya daya tahan tubuh. Barulah ia menderita penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Syndrome, adalah kumpulan gejala, immune berarti kekebalan, sedangkan acquired berarti diperoleh atau didapat. AIDS bukan penyakit keturunan, tetapi didapat karena terinfeksi HIV. AIDS adalah kumpulan tanda dan gejala penyakit akibat hilangnya atau menurunnya sistem kekebalan tubuh seseorang. Dalam tubuh manusia, sel-sel darah berfungsi melawan dan membunuh kuman atau bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Jika seseorang mengidap HIV maka virus ini menghancurkan sel-sel darah putih. Ia tidak mampu lagi melawan kuman penyakit dan mudah terserang penyakit infeksi lain.
Penyakit ringan seperti influenza, misalnya, yang pada orang sehat dapat sembuh dalam waktu beberapa hari, bagi pengidap HIV dan penderita AIDS, akan menetap dalam waktu lama, bahkan semakin parah. Ia dapat meninggal karena penyakit infeksi lain yang sulit disembuhkan.
Dari perjalanan HIV menjadi AIDS terdapat lima tahapan penyakit, masing-masing menunjukkan gejala-gejala tersendiri, sebagai berikut.
1. Tahap Awal infeksi HIV: gejalanya mirip influenza (demam,rasa lemah,lesu,sendi terasa nyeri, batuk, nyeri tenggorokan, dan pembesaran kelenjar).
2. Tahap Tanpa Gejala: meskipun ia tidak menunjukkan gejala, tetapi pada tes darah ditemukan antibodi HIV dan disebut HIV+. Masa ini dapat berlangsung bertahun-tahun (5-7 tahun).
3. Tahap ARC (AIDS Related Complex): muncul gejala-gejala AIDS. ARC adalah istilah bila didapati dua atau lebih gejala yang berlangsung selama tiga bulan atau lebih, yaitu demam disertai keringat malam; penurunan berat badan lebih dari 10% dalam tiga bulan; kelemahan tubuh yang menganggu aktivitas sehari-hari; pembesaran kelenjar secara luas, diare berkala atau terus menerus dalam waktu lama tanpa sebab yang jelas; batuk dan sesak napas lebih dari satu bulan; kulit gatal dan bercak-bercak merah kebiruan; sakit tenggorokan dan pendarahan yang tidak jelas sebabnya.
4. Tahap AIDS: muncul infeksi lain yang berbahaya (TBC,jamur, dan lain-lain) karena kekebalan tubuh telah demikian rusak, disebut infeksi oportunistik. Disamping itu, dapat terjadi kanker kulit dan kanker kelenjar getah bening.
5. Tahap Gangguan Otak/Susunan Saraf Pusat: dapat mengakibatkan kematian sel otak dan gangguan mental. Gangguan mental yang terjadi berupa demensia (gangguan daya ingat), penurunan kesadaran, gangguan psikotik, depresi, dan gangguan saraf.
http://www.granatpacitan.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
FORUM KOMENTAR